Kegiatan Survei dilakukan dengan tujuan memberikan arahan bagi pasangan calon, sebagai klien, dalam menentukan arah dan mendapatkan gambaran prioritas tentang nilai-nilai yang berkembang di masyarakat terkait PEMILUKADA, dan untuk menetapkan strategi pemenangan, serta membangun komunikasi politik yang baik dengan masyarakat
Merujuk pada penjelasan di atas, kemudian dilaporkan hasil survai yang merupakan gambaran nyata tingkat kesuksesan mesin politik calon dalam mewujudkan impian menuju kursi kepemimpinan.
Masyarakat di setiap daerah memiliki karateristik yang berbeda. Perbedaan tersebut terkover dalam berbagai bentuk elemen dan segmen. Pada umumnya, perkembangan studi perilaku politik mengedepankan 4 (EMPAT) konsep perilaku yaitu:
- PERTAMA
Perilaku politik yang ditentukan oleh, alasan?alasan RASIONAL seperti alasan program, track record dan kualifikasi personal calon kepala daerah, yang dapat dilihat melalui latar belakang akademis dan juga pengalaman. - KEDUA
Perilaku politik yang ditentukan oleh alasan?alasan SOSIOLIGIS, seperti kesamaan ideologi, kesamaan partai politik atau kedekatan ormas. - KETIGA
Perilaku politik yang ditentukan oleh alasan?alasan PSIKOLOGIS, seperti kedekatan dengan calon, hubungan kekerabatan, tempat tinggal yang juga berdekatan dan lainnya. - KE-EMPAT
Perilaku politik yang ditentukan oleh alasan?alasan PRAGMATIS, seperti pemberian yang bermanfaat pada hari H pilkada contoh, uang, sembako, jilbab, bangun jalan dll.
Diferensiasi pemilih di atas memerlukan kajian analisis lebih lanjut untuk menentukan seberapa besar pemilih dengan alasan rasional, sosiologis, psikologis dan juga Pragmatis pada suatu daerah. Dengan melakukan pemetaan perilaku politik tersebut diharapkan calon Gubernur, Bupati, dan Walikota mampu memilih dan menentukan strategi yang efektif pada setiap segmen pemilih.